🪀 Bahasa Yang Umumnya Digunakan Oleh Suku Dari Daerah B Adalah

Termasukdi dalamnya 17 bahasa-bahasa daerah, yang jumlahnya hingga sekarang tercatat sudah mencapai 746 bahasa. Dalam hubungan ini, bahasa Indonesialah yang digunakan sebagai wahana komunikasi untuk perwujudan kesatuan bagi seluruh masyarakat yang masing-masing memiliki bahasa daerah itu. LNF0sPi. Bahasa Betawi Basè Betawi, Omong Betawi Dituturkan di Indonesia Wilayah Jabodetabek DKI Dki jakarta Jawa Barat Kabupaten Bekasi Kabupaten Bogor Bojonggede Cibinong Ciseeng Gunungsindur Kemang Parung Tajurhalang Kota Bekasi Kota Bogor Tanah Sareal Kota Depok Banten Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Kota Tangerang Selatan Jawa Barat Kabupaten Karawang Kecamatan Batujaya Pakisjaya Penutur bahasa 5 juta 2000 tidak tercantum tanggal Rumpun bahasa Austronesia Melayu-Polinesia Melayu-Sumbawa Melayik Melayu Pasar Bahasa Betawi Dialek Betawi Ora’ Betawi Tengahan Sistem penulisan Latin dan Jawi Status resmi Diatur oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kode bahasa ISO 639-one - ISO 639-2 bew ISO 639-3 bew Glottolog beta1252 [ane] Bahasa Betawi adalah bahasa yang dituturkan oleh Suku Betawi yang mendiami daerah Jakarta dan sekitarnya.[2] [3] Bahasa ini merupakan bahasa campuran yang tersusun dari bahasa asing, seperti; Belanda, Portugis, Arab, Farsi, Hokkien, dan juga bahasa pribumi Indonesia seperti Sunda, Jawa, dan Bali; imbas para imigran dan pekerja multietnis yang didatangkan dari berbagai tempat ke Batavia oleh VOC pada abad ke-16 hingga abad 18, serta perdagangan dan pertukaran yang terjadi sejak ratusan tahun di bandar besar Sunda Kelapa.[4] Bahasa ini pun juga turut menjadi dasar atas bahasa gaul ragam bahasa Republic of indonesia non-baku, yang digunakan oleh orang-orang di Jabodetabek, dan menyebar ke seluruh Indonesia melalui penayangan media yang Jakartasentris. Laras ini memiliki ciri khas, yaitu adanya sebagian kosakata dengan fonem /a/ pada suku akhir tertutup berubah menjadi /ə/ [e pepet], dan akhiran /-in/ untuk mengganti sufiks /-i/ dan /-kan/ pada bahasa Indonesia.[5] Kosakata [sunting sunting sumber] Betawi Ora’ Betawi Tengahan Bahasa Indonesia apa apè apa siapa; sapa siapè; sapè siapa pegimana; begimana; gimana pegimanè; begimanè; gimanè bagaimana kenapa; ngapa kenapè; ngapè kenapa ada adè ada iya’ iyè iya aja; baé’ ajè saja kaga; ngga; ora kaga; ngga tidak gua; saya; kita guè; ayè; sayè aku baba’ babèh ayah biarin; bagén; antepin; tepinin biarin; tepinin biarkan amat; bangat; pisan; emen amat; banget sangat berantakan; ngamprak berantakan; berarakan berserakan masa’; ilokan masa’; apa iyè betulkah; iya kah Dialek [sunting sunting sumber] Bahasa Betawi Tangerang [sunting sunting sumber] Bahasa Betawi Tangerang atau Basa Betawi Tangerang adalah sebuah dialek dari Bahasa Betawi. Dialek ini termasuk kedalam cabang bahasa Betawi Pinggiran.[6] Kosakata dari bahasa Betawi Tangerang banyak dipengaruhi oleh bahasa Sunda Banten karena letak penuturannya yang bersebelahan.[7] Bahasa Betawi Tangerang umumnya dituturkan oleh orang beretnis Betawi dan Tionghoa Benteng yang sudah tidak lagi berbahasa Mandarin.[8] Kosakata [sunting sunting sumber] Kosakata Betawi Tangerang yang sering digunakan di Kabupaten Tangerang;[nine] Nyewotin = menyebalkan Nyerocos = bicara Jeksi = berobat Puguh = makanya Haya = aja Ngojay = berenang Pegi = pergi Ngengko = ngikut Jasa = banget Calakan = Pinter Dewekan = sendiri Sonoh = sanah Jongjon = santai Ngebadek = banyak Ngejegir = berdiri Jonganan = lagian Ngejedog = diem Lelaguan = gaya Molos = lolos Janggla = Bandel Ilokan = apakah iya Cangak = Pengen tahu Ngampleh = lemas Ngayab = principal Ngegares = makan Kuyuk/Uwos = bebek Bebetrek = membawa Tesi = sendok Bedeman = pintu air Galengan = pematangan sawah Centong = sendok untuk mengambil nasi/sayur Samsih = alat untuk mengaduk gorengan Kempek = tas Bebene = kekasih Mindo = makan Onoh = itu Bombok = tiang bambu untuk menyanggah rumah Wilayah persebaran [sunting sunting sumber] Bahasa Betawi Tangerang dituturkan di daerah berikut;[ten] Banten Bahasa Betawi Parung [sunting sunting sumber] Bahasa Betawi Parung atau Basa Betawi Parung adalah sebuah subdialek dari Bahasa Betawi. Subdialek ini termasuk kedalam cabang dialek Betawi Pinggiran. Subdialek Betawi Parung memiliki banyak kemiripan kosakata dengan subdialek Betawi Depok karena letaknya yang bersebelahan. Subdialek ini juga sangat terpengaruh oleh bahasa Sunda Bogor dalam kosakata dan cara penuturannya.[11] Bahkan Bahasa Betawi Parung tercacat dalam karya tertulis, “Bukan Jakarta. Tapi Parung, Madam. Orang Parung tidak persis Betawi, tapi seperti campuran antara Betawi dan Sunda, karena memang Parung terletak di tengah-tengah.” Fira Basuki 2004 dalam novel Rojak halaman 44.[12] Kosakata [sunting sunting sumber] Kosakata dalam bahasa Betawi Parung sangat dipengaruhi oleh bahasa Sunda karena letak penuturannya yang bersebelahan.[xi] Berikut contoh kosakata Betawi Parung; Bahasa Betawi Parung Bahasa Indonesia bagén biarkan kaga/ora/moal/embung tidak madang/mindo makan ngéndong menginap ngobak/ngojay berenang gua saya lu kamu bapét/medit pelit déwékan sendirian bangor/badung nakal ngarét terlambat awak badan pentér siang ontong/ulah jangan puguh tentu molor tidur nyangcang mengikat congor mulut jasa/pisan banget kepincét memencet mérad pergi ajer senyum képét tahi kudu harus ngempéd bersadar ngagul sombong ngangon mengembala nyeri sakit kapiran percuma menjilanan/jember menjijikan lanang laki-laki wadon perempuan menggerib maghrib wara-wiri mondar-mandir kepapagan berpapasan tai babal nangka muda kebo kerbau cebong berudu embe/bandot kambing ula ular ongkoh santai ngacay ngiler ngorok mendengkur gedig/takol pukul ilok masa belet/bloon bodoh bangkot tua cucurakan makan bersama mendek/nyumput bersembunyi gawéan pekerjaan nyekel memegang angot kambuh kukuban berselimut péngkor/péncot pincang mengkel matang bendo golok lénjéh ganjen beleguran meriam bambu ngibrit lari kencang lémbo lemas/lambat entong anak laki-laki enéng anak perempuan andénya habisnya mérad pergi ngedumel cemberut géték/érétan rakit lipen/gincu lipstik gableg punya ngetug berjalan kaki wayahnya waktunya ngucur mengalir Wilayah penuturan [sunting sunting sumber] Peta bahasa di Kecamatan Gunungsindur. Bahasa Betawi Parung dituturkan di wilayah Kabupaten Bogor bagian utara, umumnya di wilayah Parung dan sekitarnya. Di Kecamatan Parung, bahasa Betawi Parung dituturkan oleh mayoritas penduduknya kecuali dibeberapa desa yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kemang dan Kecamatan Ciseeng umumnya berbahasa Sunda. Di Kecamatan Ciseeng, bahasa Betawi Parung umumnya hanya dituturkan di wilayah Desa Ciseeng dan Desa Parigi Mekar sedangkan di desa lainnya mayoritas penduduk menuturkan bahasa Sunda. Di Kecamatan Gunungsindur, bahasa Betawi Parung dituturkan dihampir seluruh desa, kecuali di Desa Gunungsindur dan Desa Jampang yang mayoritas penduduknya berbahasa Sunda.[thirteen] Sedangkan di Kecamatan Kemang, Bahasa Betawi Parung umumnya hanya dituturkan dibeberapa desa yang berbatasan dengan Kecamatan Parung sementara desa lainnya mayoritas menuturkan bahasa Sunda.[xiv] Betawi Tengahan [sunting sunting sumber] Bahasa Betawi Tengahan adalah sebuah dialek dari Bahasa Betawi yang dituturkan oleh masyarakat Jakarta terutama masyarakat Betawi yang cenderung memakai huruf “é” tinggi pada akhir penempatan katanya.[15] [sixteen] Bahasa ini merupakan bahasa mayoritas di Jakarta Pusat dan minoritas di Kota Tangerang. Umumnya dialek ini berbunyi “é” pada akhir kata. Dialek ini cukup berbeda dengan dialek pinggiran dikarenakan bahasanya yang tidak begitu beragam karena penggunaan kosakatanya lebih dekat dengan Bahasa Indonesia yang akhiran katanya kerap diganti dengan vokal é’ dengan beberapa serapan kosakata dari bahasa lain atau bahasa asing lainnya. Betawi Tengahan ini dituturkan di pusat kota Jakarta dan sekitarnya, seperti; Tanah Abang, Kebon Jeruk, Palmerah, Kemayoran, Penjaringan, Kramat Jati, Menteng, Jatinegara, Senen, dan bilangan lainnya. Dialek ini memiliki ciri khas; umumnya akhiran yang berfonem /a/ pada bahasa Melayu Bahasa Indonesia berubah menjadi /ɛ/ [è = taling], seperti pada; ada > adè, apa > apè, siapa > siapè, dan sebagainya. Akan tetapi, tidak semuanya berubah menjadi demikian, seperti pada contoh kata; buka > buka, nganga > nganga, dan doa > doa. Contoh kalimat dalam Betawi Tengahan ”Abisan tu bocah asal nyelonong ajè si, tumpèh dah tu kupi kena sènggol.” “Habisnya anak itu asal lewat saja, tumpahlah kopi itu tersenggolnya.” “Entar ari Kemis encang mao ngawinin si Nurléla, lu ikut yè kondangan.” “Nanti hari Kamis paman ingin menikahkan Nurlaila, turutlah kau ke undangan.” “Biasanyè kalo mao Lebaran Cinè, di Rawabelong ramé tuh nyang dagang ikan bandeng.“ “Biasanya kalau mau Tahun Baru Imlek, di Rawabelong ramai orang yang berjualan ikan bandeng.” Betawi Ora’ / Betawi Udik [sunting sunting sumber] Bahasa Betawi Pinggiran atau Bahasa Betawi Ora adalah sebuah dialek dari Bahasa Betawi. Dialek ini cukup berbeda dengan dialek Betawi Tengahan. Perbedaan dari segi khazanah kekayaan kosakatanya ialah Betawi Pinggiran lebih kentara dan dekat dalam penyerapan kosakata asingnya dari Bahasa Sunda yang cukup besar dan bahasa lainnya yang menyebabkan kosakatanya lebih beragam dibanding dialek Betawi Tengahan.[17] [eighteen] Dalam pelafalan kata juga dialek ini berakhiran “a” berbeda dengan Betawi Tengahan yang berakhiran “é”.[xix] [20] Dialek ini dituturkan oleh orang Betawi yang bermukim di Kota Depok, Kota Bekasi, bagian utara Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, timur laut Kabupaten Tangerang, utara Kabupaten Bogor, utara Kabupaten Karawang tepatnya di kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, dan juga dituturkan di bagian utara Kota Bogor yakni di wilayah utara kecamatan Tanah Sareal.[21] [22] Variasi bahasa [sunting sunting sumber] Perbandingan antar dialek [sunting sunting sumber] Betawi Baku Ora Bogor Ora Depok Ora Tangerang Ora Bekasi Terjemahan Abang Bang Kode Ngab Kakak laki-laki Aje Weh Ae [a] Ge Bae [b] Haya Bae Saja Yeah Yayah Saya Badan Awak Tubuh Bandel Bader Nakal Banget Beut Jasa Tengab Sangat Bego Beon Bego Beon Bodoh Biarin Bagen Membiarkan Bise Bisa Sabi Mampu Encing Encing Bibi Boil Mobil Gaya Hebring [c] Mode Gede Kede Besar Gerages Gerages Makan Gendeng Alig Gila Gue Gua Gua Oweh Eug Aku Jorok Ngeres Ngeres Jember Kotor Awang Malas Kagak Kaga Ora Ora Ora Ga Tidak Kagak mau Ora mao Ogah Ora gelem Tidak ingin Kasi Igab Memberi Mabok Mendem Kobam Mabuk Naek Taek Naik Ngambek Ngambek Purik Purik Merajuk Ngape Ngapah Ngapa Kenapa Ngegas Gas Geber Mengegas Marah[d] Ayo[due east] Ntuh Noh Noh Tuh Nyolot Nyelongcong Mentang-mentang Sokin Kemari Rokum Rumah Selow Woles Santai Spokat Sepatu Dewek Sendiri Contoh kalimat [sunting sunting sumber] Betawi Pinggiran “Anaknyah kekirig ketakutan lantaran ngiat kukuk-beluk menclok di pu’unan.” Bahasa Indonesia “Anaknya merinding ketakutan karena melihat burung hantu hinggap di atas pohon” Betawi Pinggiran “Baé’-baé’ yak kalu ngeliwatin kalenan, udahan mah nyeblok pisan karang.” Bahasa Republic of indonesia “Hati-hati ketika melewati pematang sawah, tanahnya sangat berlumpur sekarang. karena habis hujan, dll.” Betawi Pinggiran “Ontong molor baé ngapa tong, ilokan molor baé saban ari.” Bahasa Indonesia “Jangan tidur terus nak, masa iya tidur saja sepanjang hari.” Perbandingan kosakata [sunting sunting sumber] Betawi Pinggiran Betawi Tengahan Bahasa Republic of indonesia apa apé apa siapa siapé siapa pegimana/begimana pegimané/begimané bagaimana kenapa/ngapah kenapé/ngapé kenapa ada adé ada iya iyé iya baiklah baé ajé saja kaga/ngga/ora kaga/ngga tidak gua/saya gua/gué/ayé/sayé aku baba babèh ayah biarin/bagén biarin biarkan jasa/amat/pisan banget/amat sangat berantakan/ngamprak berantakan/berarakan berantakan masa/ilok? masa? apa iya? jangan/ontong jangan jangan andenya/abisnya abisnyé habisnya Betawi Ora’ umumnya dituturkan di daerah sekitaran Jakarta, seperti Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi bagian utara dan barat, Kabupaten Bogor bagian utara; khususnya Parung dan sekitarnya, Kota Bogor bagian utara, Kabupaten Tangerang bagian utara dan timur, Kota Tangerang, dan Kota Depok.[v] Tidak seperti Betawi Tengahan yang mengganti akhiran fonem /a/ menjadi /ɛ/ [è], dalam Betawi Ora’ tetap menjadi /a/ kadang dengan pemberhentian glotal, dan sering pula menekan menjadi [ah], seperti pada contoh; saya > sayah, siapa > sapah, mengapa > ngapah dan ada > ada’, kata > kata’, dan iya > iya’. Contoh kalimat dalam Betawi Udik “Sumbrah bet romannyah, tengari-ngari ginih madang di tengah kebon, nasi timpalannya sayur asem ama ikan témbang, lalabnya pucuk putat.“ “Nikmat sekali rasanya, siang hari seperti ini makan di tengah kebun, dengan nasi berlauk sayur asam dan ikan tembang, juga lalap pucuk daun putat ” “Kalu dah mula’in musim durén, resep pisan dah orang pada maén dulu-dulu’an dari bedug subuh udah nglayab baé’ ke kebon pada nuturin karuk durén.“ “Kalau sedang musim durian, seru sekali rasanya orang berlomba-lomba dari subuh sudah berkeliaran ke kebun untuk memungut bunga durian.” “Ètt dah, kunyungan tetrekèlan baé’ si lu, mangkanyah kalo orang-tua ngomong tuh diwaro’in, jatoh kan lu dari pu’unan .” “Astaga, sudah dibilangi kau malah master panjat pohon, makanya jika orang tua menasehati indahkanlah nasehat tersebut, alhasil jatuhlah kau dari pohon itu.” Tokoh [sunting sunting sumber] Tokoh-tokoh bahasa Betawi modernistic Firman Muntaco, yang terkenal dengan cerpen/artikel di koran tahun 1960an 1980an Ganes Thursday., yang terkenal dengan komik “Si-Jampang Jago Betawi” yang isinya berbahasa betawi, tahun 1965an Benyamin Sueb, yang terkenal memainkan film-picture yang bergenre “bahasa Betawi”, tahun 1970an Sjumandjaja, yang terkenal sebagai sutradara film “Si Doel Anak Betawi”, tahun 1970an Acara televisi [sunting sunting sumber] Acara televisi yang menggunakan bahasa Betawi dalam acaranya ialah; Program Jak TV Bandar Dki jakarta Bacaan [sunting sunting sumber] Due south. Wallace 1976. Linguistic and Social Dimensions of Phonological Variation in Jakarta Malay. PhD. Dissertation, Cornell University. Klarijn Loven 2009. Watching Si Doel Television, Language and Cultural Identity in Contemporary Indonesia, 477 halaman, ISBN-10 90-6718-279-6. Penerbit The KITLV/Regal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies at Leiden. Lilie M. Roosman April 2006. Lilie Roosman Phonetic experiments on the word and sentence prosody of Betawi Malay and Toba Batak, Penerbit Universiteit Leiden Buku-buku yang menjadi pastokan “Sastra Betawi” adalah Bang Bandot Mati Lantaran Aids Juli 2008 – Programme Kerja Sama Dep-Sos Buku lainnya yang penting dalam ilmu makna adalah Pengantar Sosiolinguistik. Aslinda, dan Syafyahya, Leni. 2007. Bandung PT Refika Aditama Buku lainnya yang penting dalam ilmu makna adalah Si Jampang Jago Betawi. Ganesh TH. 1968. Komik 10 Jilid, Tentang Ganesh lihat of Diarsipkan 2012-01-27 di Wayback Machine. Referensi [sunting sunting sumber] ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. 2019. “Bahasa Betawi”. Glottolog Jena, Jerman Max Planck Found for the Scientific discipline of Human History. ^ Chaer, Abdul. Folklor Betawi kebudayaan & kehidupan orang Betawi. ISBN 9786029625691. OCLC 843021310. ^ Nothofer, Bernd 1995-06. “The History of Jakarta Malay”. Oceanic Linguistics. 34 1 86. doi ^ Chaer, Abdul 2012. Folklor Betawi kebudayaan & kehidupan orang Betawi edisi ke-Cetakan pertama. Beji Timur, Depok. ISBN 978-602-96256-9-i. OCLC 843021310. ^ a b Chaer, Abdul 2009. Kamus dialek Djakarta. Abdul Chaer edisi ke-Ed. rev. Depok Masup Djakarta. ISBN 978-979-15706-7-i. OCLC 437055594. ^ ^ ^ ^ ^ ^ a b “Beraneka Ragam Kebudayaan Kecamatan Parung”. . Diakses tanggal 16 Juni 2022. ^ “Parung”. . Diakses tanggal sixteen Juni 2022. ^ Joe King nineteen Juli 2022. “Demographics of Gunungsindur District – Bogor Regency”. dalam bahasa Inggris. Diakses tanggal 19 Juli 2022. ^ “Ciri Khas Bogor”. Diakses tanggal 16 Juni 2022. ^ “Dialek Bahasa Betawi”. . Diakses tanggal 2021-08-21 . ^ “Bahasa Betawi – Warisan Budaya Indonesia”. . Diakses tanggal 2021-08-21 . ^ Chaer, Abdul 2012. Folklor Betawi kebudayaan & kehidupan orang Betawi edisi ke-Cetakan pertama. Beji Timur, Depok. ISBN 978-602-96256-9-1. OCLC 843021310. ^ “Dialek Bahasa Betawi”. . Diakses tanggal 2021-08-21 . ^ Chaer, Abdul 2009. Kamus dialek Jakarta. Abdul Chaer edisi ke-Ed. rev. Depok Masup Jakarta. ISBN 978-979-15706-7-1. OCLC 437055594. ^ “Sejarah Dialek Betawi Ora”. . Diakses tanggal 2021-08-21 . ^ “Kamus Pertama Orang Depok Diterbitkan”. . Diakses tanggal 2021-08-21 . ^ “Budaya Berbeda di Seberang Jalan”. . Diakses tanggal 29 Maret 2022. Pranala luar [sunting sunting sumber] Cari tahu mengenai Bahasa Betawi pada proyek-proyek Wikimedia lainnya Definisi dan terjemahan dari Wiktionary Gambar dan media dari Commons Berita dari Wikinews Kutipan dari Wikiquote Teks sumber dari Wikisource Buku dari Wikibuku Inggris Ikranegara, Kay 1980. Melayu Betawi Grammar. Linguistic Studies in Indonesian and Languages in Republic of indonesia; NUSA, Jakarta Indonesia Muhadjir 1999. Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya Inggris Uli Kozok, University of Hawai’i at Mānoa 2016 Indonesian Native Speakers – Myth and Reality Inggris Tadmor, Uri 2013 On the Origin of the Betawi and their Linguistic communication Inggris J, Vincent 2008 Betawi Malay discussion prosody Indonesia Kamus Lengkap Terjemahan Bahasa Daerah Republic of indonesia Online Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Betawi Benteng Peranakan Betawi – kanal I Love Languages di Youtube Kesalahan pengutipan Ditemukan tag untuk kelompok bernama “lower-alpha”, tapi tidak ditemukan tag yang berkaitan – Bahasa daerah di Indonesia sangatlah beragam dari berbagai daerah. Hal ini tidak lepas dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang berupa adat istiadat, suku, bahasa, dan lain sebagainya. Bahasa daerah menjadi salah satu ciri dan karakter dari suatu kelompok masyarakat yang mendiami daerah di Indonesia, Adjarian. O iya, bahasa daerah sendiri adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh suatu suku atau budaya. Bahasa daerah menjadi salah satu warisan budaya yang dilakukan secara turun temurun yang asalnya dari nenek moyang daerah tersebut. O iya, total bangsa Indonesia memiliki 726 bahasa daerah menurut Ethnologue dan menjadi negara dengan bahasa terbanyak ke-2 di dunia setelah Papua Nugini. Capaian tersebut membuat kita sebagai bangsa Indonesia harus berbangga diri sekaligus menjaga agar bahasa-bahasa daerah tidak punah. Nah, dari ratusan bahasa daerah tersebut, ada beberapa daftar nama bahasa daerah yang paling banyak digunakan, lo. Yuk, kita cari tahu! Baca Juga Daftar Bahasa Daerah yang Ada di Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara Bahasa Daerah di Indonesia Berikut ini adalah daftar bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia, yaitu wandaella1 wandaella1 IPS Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan falan49 falan49 Jawabanbahasa yang umumnya digunakan oleh suku dari daerah b adalah madura Iklan Iklan haerulanami682 haerulanami682 Jawabanbahasa yang umumnya digunakan oleh suku dari daerah B adalah madura Iklan Iklan Pertanyaan baru di IPS Berikut ini jenis-jenis bank. 1 Bank pemerintah 2 Bank awasta 3 Bank umum 4 Bank sentral 5 BPR Berdasarkan pernyataan diatas yang termasuk bank b … erdasarkan fungsinya adalah ...​ Pada tahun 1998, pemerintahan Orde Baru tumbang karena permasalahan Korupsi Kolusi Nepotisme KKN ditubuh birokrasi. Dengan melihat kebijakan pemerin … tahan yang menutup semua kran informasi, namun disisi lain berkembang teknologi informasi internet, maka informasi atau pengetahuan yang berkembang diantara aktivis masyarakat dan mahasiswa yang menentang pemerintahan Orde Baru sangat dipengaruhi oleh... A demonstrasi yang dilakukan secara kontinue oleh mahasiswa dan masyarakat B pemberitaan media nasional terkait dengan aksi-aksi di daerah C adanya aliran pengetahuan dari media elektronik luar negeri D aktivis melakukan diseminasi ke masyarakat secara langsungmanalah yaNg benar​ bagaimana kondisi Indonesia dari sudut pandang sosial​ Redistribusi pendapatan dilakukan sebagai salah satu bentuk berupa.... A. jaminan sosial yang dilakukan negara kepada masyarakat B. pemerataan anggara … n pendapatan dan pembelanjaan daerah C. pengalokasian pajak kepada penduduk kurang mampu D. pemberian subsidi kepada masyarakat menengah ke atas 7. Arti gagasan "Mari bung rebut kembali" adalah​ Sebelumnya Berikutnya Iklan

bahasa yang umumnya digunakan oleh suku dari daerah b adalah